Pakis haji (aji) atau populer juga dengan nama sikas adalah sekelompok ,tumbuhan berbiji terbuka yang tergabung dalam ,marga pakishaji atau Cycas dan juga merupakan satu-satunya genus dalam suku pakishaji-pakishajian (Cycadaceae). Masyarakat awam di Indonesia mengenal pakis haji dari beberapa spesies yang biasa ditanam di taman-taman menyerupai ,palem, yaitu ,,C. rumphii, C. javana, serta C. revoluta (,sikas jepang).
Pakis haji ber,habitus mirip ,palem, tetapi sebenarnya sangat jauh kekerabatannya. Kemiripan ini berasal dari susunan anak daunnya yang tersusun berpasangan. Semua pakis haji berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan ,jantan dari ,runjung besar yang tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip ,daun dengan ,biji-biji tumbuh dari samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun. Walaupun ia disebut “pakis”, dan daun mudanya juga melingkar sebagaimana ,pakis sejati, pakis haji sama sekali bukan anggota tumbuhan ber,spora tersebut.
Akar beberapa jenis pakis haji dapat diinfeksi oleh sejenis ,Cyanobacteria, ,,Anabaena cycadeae, yang pada gilirannya menguntungkan kedua pihak (,simbiosis mutualistis). Akar yang terinfeksi akan membentuk semacam bintil-bintil yang berisi jasad renik tersebut.
Beberapa pakis haji yang besar dapat dimakan bagian teras batangnya, karena mengandung ,pati dalam jumlah yang lumayan.