SMAN 2 BERAU MEWAKILI BERAU MENGIKUTI SOSIALISASI CAGAR BUDAYA DAN PERMUSEUMAN

Share this post on:
Foto bersama Narasumber dengan siswa-siswi dan guru pendamping dari Berau

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Timur menyelenggarakan Sosialisasi Cagar Budaya dan Permuseuman dengan mengusung tema “Kolaborasi Literasi dan Aksi Konservasi Cagar Budaya Menuju Profil Pelajar Pancasila”. Pelaksanaan acara tersebut dimulai Rabu hingga Jum’at, 22-24 Februari 2023, bertempat di Hotel Grand Jatra Balikpapan. Dihadiri langsung oleh Kepala Dinas pendidikan, Bapak Muhammad Kurniawan SE., Ak., MM, Kepala Bidang Kebudayaan, ibu Robiana Hastawulan, S.S., M.Si., Bapak Drs. Budi Istiawan, serta dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Kalimantan, yakni Imam Hindarto.

Risna Herjayanti bersama Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kaltim dan Narasumber

Peserta yang mengikuti Sosialisasi Cagar Budaya dan Permuseuman merupakan perwakilan dari SMA se-Kabupaten dan Kota di Kaltim, ada sekitar 70 peserta dan guru pendamping. Dari Kabupaten Berau sendiri diwakili oleh SMAN 2 Berau, SMKN 1 Berau dan SMKN 2 Berau dengan Guru Pendamping Risna Herjayanti, S.Pd yang ditunjuk langsung oleh Kepala Dinas Cabang Wilayah VI Kabupaten Berau.

Acara ini dilaksanakan sebagai cara pemajuan kebudayaan bagi pelajar untuk memupuk rasa kecintaan dan kesadaran pentingnya melindungi, serta memberi pemahaman  kepada pelajar tentang nilai benda-benda cagar budaya dan pentingnya usaha pemeliharaannya. Dalam sosialisasi ini, Imam Hindarto dari Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Kalimantan memberikan materi tentang Menumbuhkan minat literasi arkeologi pada siswa siswi dimasa sekarang dan masa depan. Sementara Drs. Budi Istiawan menyampaikan kriteria warisan budaya dan cagar budaya dapat memanfaatkan sosial media terkait temuan dan cagar budaya dan permuseuman. 

Peserta asal Berau berfoto di depan Rumah Dahor Heritage

Selain memberikan materi, dalam acara sosialisasi ini juga peserta dibawa langsung ke Taman Purba serta kunjungan ke Rumah Dahor Heritage sebagai bentuk aksi konservasi sekaligus pembelajaran kepada siswa.

Share this post on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *