Festival Literasi dalam Semarak Literasi kabupaten Berau Tahun 2023 adalah acara yang diadakan dalam rangka semarak Literasi untuk memperingati hari ulang tahun Atpusi yang ke-14 dengan tema “MERANGKAI LITERASI DALAM SINERGI, BERSAMA KITA BERDAYA.”
Acara ini diadakan selama tiga hari berturut-turut mulai tanggal 8 hingga 10 juni 2023 dengan mengadakan kegiatan lomba-lomba yang diantaranya adalah Lomba baca puisi, lomba menyimak cerita, lomba mading 3 dimensi, lomba musikalisasi puisi, lomba kaligrafi, lomba mendongeng, serta lomba tenaga perpustakaan berprestasi dan lomba pengolahan koleksi perpustakaan yang baru-baru ini diperlombakan.
Selain itu, ada juga pameran perpustakaan sekolah dan kewirausahaan yang akan diperlombakan dengan kriteria-kriteria tertentu, sosialisasi kerjasama Atpusi (Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia) dengan Komnasdik kabupaten Berau, Temu Duta Baca perpustakaan sekolah se-kabupaten Berau, hingga Talkshow Atpusi dengan Buma membahas tentang Buma School.
Dalam pengadaannya, yang turut andil dalam pelaksanaan Festival Literasi ini tentunya adalah Atpusi untuk pengurus kabupaten Berau, Pemerintah kabupaten Berau, serta didukung juga oleh Buma, Berau Coal, KLK, KJB, SoloSwa Lestari, dan Forum Ilmiah.
Menurut ibu Anis Widyastuti M.Pd, selaku ketua panitia dalam kegiatan Festival Literasi ini, kegiatan yang telah direncanakan sudah berjalan dengan baik, mulai dari pembukaan yang dihadiri oleh wakil bupati, bapak H. Gamalis S.E, dan ada beberapa jajaran pejabat lainnya. Kemudian, pameran yang berlangsung dengan baik karena dalam pelaksanaan setiap hari mengundang beberapa sekolah untuk melakukan kunjungan ke pameran Festival Literasi ini. Dan untuk lomba-lomba nya, menurut beliau sudah berjalan dengan cukup baik dan sudah mendapatkan pemenang-pemenangnya yang telah diberikan hadiah ketika malam penutupan pada tanggal 10 Juni kemarin. Perpus Smada mengangkat dengan konsep “LiteArtSi”. LiteArtSi adalah Literasi yang bersinergi dengan Art (seni) dan Edukasi. Sehingga harapannya ketika ketiga unsur ini bergabung, bisa menghasilkan bentuk literasi secara visual yang menarik, menyenangkan dan siapapun yang melihat dan membacanya mendapat edukasi didalamnya.Perpus Smada memutuskan mencetuskan nama LiteArtsi sebenarnya sudah lama. Rasanya sejak tahun lalu ide ini berkeliaran dipikiran. Dan baru terealisasi tahun ini, teraplikasikan dalam acara HUT ATPUSI ke 14 Tahun. Konsepnya memang tidak sama dengan sekolah lain yang berwarna kuning khas kabupaten Berau. Tidak terlalu ketara mengangkat unsur budaya lokal. Tapi Perpus Smada full mengangkat karya yang dihasilkan siswa dan guru.Konsep stand pameran sengaja dibuat bersekat dan beralur masuk melalui sekat sebelah kiri dan keluar di sekat sebelah kanan. Sengaja dipasang lampu sorot supaya lebih terasa kesan seperti pameran museum. Disekat sebelah kiri pertama masuk disuguhi dengan buku tamu/pengunjung tulis dan digital menggunakan komputer. Lalu disebelahnya ada berjajar deretan prestasi perpustakaan. Dan disebelahnya lagi terdapat karya tulis cetak guru serta siswa. Ada yg menarik disini, kami mencoba memajang koleksi terbaru yaitu majalah sekolah yang dikelola oleh siswa-siswi ekskul broadcasting SMAN 2 Berau. Didalamnya berisi kegiatan sekolah selama 1 tahun yang ditulis, didokumentasi dan dibuatkan layout majalahnya oleh siswa dan siswi. Beralih dari rak karya tulis cetak, pada sekat sebelah kiri terdapat juga permainan Monopoli Jelajah Tari Nusantara karya ibu Risna Herjayanti guru seni budaya di SMAN 2 Berau. Karya ini pernah dilombakan dalam best practise, menjuarai tingkat kabupaten hingga provinsi dan telah memiliki HAKI atasnama ibu Risna. Permainannya sama seperti monopoli pada umumnya, hanya bedanya yg biasanya monopoli berisikan nama-nama negara namun ini berisi nama-nama berbagai provinsi di Indonesia lengkap dengan tarian khasnya masing-masing. Terpasang dalam sekat tersebut cara main dan history tentang bagaimana terciptanya monopoli jelajah tari Nusantara itu sendiri.
Lanjut lurus sebelum berbelok ke kanan, sengaja Perpus Smada memasang booth foto disana. Bertemakan sama dengan konsep stand Perpus Smada Carnival. Sekedar pemanis untuk berfoto-foto didalam stand.
Disekat sebelah kanan kami pajang full area kewirausahaan siswa yang memang benar-benar karya siswa. Ada sabun organik, lukisan canvas, gelang dan cincin manik, sarung bantal kain perca & eco enzym serta snack hasil produksi sendiri. Pada sisi sekat sebelah kanan juga dipajang karya koleksi baju siswa batik eco print yang mendapatkan juara 1 dan 2 buatan kelas X kurikulum merdeka. Banyak yang bertanya kok tidak dijual saja koleksinya? Tidak. Perpus Smada hanya memajang hasil karya siswa khusus untuk batik eco print ini. Karena ya memang ini koleksi milik anak-anak pribadi. Perpus Smada hanya meminjam untuk dipamerkan saja. Pada sekat ini dijelaskan juga history dibalik karya baju koleksi eco print yang bersinergi antara guru, siswa dan perpustakaan. Dimana anak-anak mencari daun dan bunga-bungaan yang ada disekitar sekolah untuk menghasilkan motif batik eco print.
Tema carnival ini diangkat karena acara dari ATPUSI berjudul festival literasi. Sehingga dalam benak kami dan jika ditelusuri, referensi festival identik dengan carnival. Makanya Perpus Smada memilih warna yang mencolok berwarna merah putih, dihiasi lampu tumblr kelap kelip dan boothgames diluar stand sebagai hiburan pengunjung stand.
Pemilihan games juga bukan tanpa alasan. Games ini Perpus Smada pilih supaya mengedukasi pengunjung dengan menjawab pertanyaan yang berisi tentang pengetahuan seputar tari, alat musik, lagi daerah dan rumah adat tradisional khas Indonesia. Yang memang semakin kesini, anak-anak tidak mengetahui budaya Indonesia. Padahal akar dari kuatnya pendidikan sejak dini yaitu tau dan mencintai budaya di Indonesia. Jika ada anak-anak atau pengunjung yang berhasil menjawab, akan diberikan kesempatan melempar dadu untuk memperoleh berapa banyaknya peluru yang bisa ditembakkan ke kaleng yang sudah disusun. Pemilihan games tembak juga bertujuan untuk melatih sensor motorik dan fokus anak-anak. Juga menambah pengetahuan umum anak2 tentang budaya di Indonesia.
Semuanya Perpus Smada konsep bahkan sebulan sebelum hari H. Staff dan anak-anak sangat antusias sekali untuk mengikuti pameran Perpustakaan tahun ini. Dengan harapan yang besar bisa memenangkan kategori stand terbaik. Meskipun akhirnya tidak masuk kategori stand terbaik, namun semuanya puas dengan tampilan stand dan konsep yang diusung ini. Good job, terima kasih atas bantuan semua seluruh teman-teman, Staff dan anak-anak juga alumni SMAN 2 Berau yg sudah mau membantu Perpustakaan merealisasikan konsep ini. See you di pameran Perpustakaan lagi tahun depan.
Tim Mading Perpustakaan SMAN 2 Berau berhasil mendapatkan juara 1 lomba Mading 3D dalam acara Festival Literasi @atpusi_berau. Dengan konsep yang sama seperti stand pameran yaitu LiteArtSi, tim Mading Perpustakaan SMAN 2 Berau membuat Mading 3D berisikan 4 artikel yaitu manfaat buku, eco print, eco enzym dan monopoli jelajah tari Nusantara. Tidak hanya itu, dalam acara tersebut juga ibu Renggita Dwi Trisnoviyanti meraih juara 1 lomba Tenaga Perpustakaan Berprestasi dengan membuat makalah Best Practise berjudul “BROADCASTING PERPUSTAKAAN SMADA BERKARYA
SEBAGAI WADAH MENINGKATKAN SOFT SKILL BIDANG PENYIARAN SISWA SMA NEGERI 2 BERAU”.
Selamat kepada Tim Mading Perpustakaan SMAN 2 Berau (Dimas Dwi Bayu, Hikmah Asahra, Nur Ussaudah Nurhenna dan ibu Renggita ❤️
Setelah adanya acara ini, diharapkan kita semua dapat merangkai sinergi dalam kegiatan Literasi dengan berbagai pihak. Karena Literasi yang ada di sekolah perlu dukungan dari berbagai pihak agar kegiatan Literasi disekolah dapat berjalan dengan maksimal, seperti dalam tema yang diambil dalam Festival Literasi ini, Merangkai Literasi melalui sinergi, karena dengan bersama kita dapat berdaya.
penulis:Renggita