Dalam situs resmi Kemendikbud menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi, yang dimana salah satu sistem pembelajaran yang ada pada Kurikulum Merdeka ini adalah sistem pembelajaran yang bernama Moving Class.
Saat ini, SMA Negeri 2 Berau menjadi salah satu sekolah yang melaksanakan sistem pembelajaran Moving Class, tepatnya untuk siswa-siswi angkatan kelas 11 yang sudah tidak menggunakan kurikulum K13 melainkan kurikulum Merdeka.
Menurut informasi dari siswa kelas 11 SMA Negeri 2 Berau yang mengikuti sistem pembelajaran Moving Class ini, menjelaskan bahwa Moving Class adalah sistem pembelajaran atau metode belajar yang baru saja diterapkan di beberapa Sekolah dengan melakukan perpindahan kelas untuk belajar sesuai dengan mata pelajaran apa yang mereka pilih. Pada sistem pembelajaran ini, guru tidak lagi mendatangi siswa tetapi siswa yang mendatangi guru mata pelajaran pilihan ke ruang kelas yang telah di tentukan.
Yang dimana, sebelumnya mereka dapat di bebaskan untuk memilih 4 mata pelajaran pilihan yang pernah diberi kesempatan untuk dipelajari saat masih di kelas 10 kemarin, yang diantaranya adalah mata pelajaran Biologi, Kimia, Fisika, Bahasa Inggris tingkat lanjut, Bahasa Indonesia tingkat lanjut, Matematika tingkat lanjut, Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Informatika, hingga Antropologi.
Dalam sistem pembelajaran ini, pembagian mata pelajaran Moving Class di bedakan dengan membagi setiap siswa pada mata pelajaran yang dipilih. Seperti siswa dari kelas 11 yang memilih mata pelajaran Kimia, akan di bagi menjadi beberapa kelas seperti Kimia 1, Kimia 2 dan Kimia 3 yang dimana, dalam kelas tersebut akan berisikan siswa-siswi dari kelas yang berbeda mulai dari kelas 11 A hingga 11 H. Begitupun dengan mata pelajaran yang lain, nama-nama siswa yang memilih mata pelajaran yang sama ada kemungkinan akan belajar didalam satu ruang kelas, walau aslinya mereka tidak berada di kelas yang sama.
Diketahui juga, jadwal pelajaran selama Moving Class ini dilakukan serentak oleh kelas 11 dan dilakukan dengan membagi waktu antara jam pelajaran Moving Class dan jam pelajaran reguler secara bergantian setiap harinya.
Hari senin untuk jam moving class berjumlah 5 jam mata pelajaran, dilakukan mulai pukul 08.00 atau setelah upacara bendera selesai dilaksanakan hingga pukul 12.00 siang, dan dilanjutkan dengan mata pelajaran regular di kelas masing-masing mulai pukul 13.00 siang setelah istirahat kedua hingga jam terakhir yang berjumlah 4 jam mata pelajaran.
Untuk hari selasa, Moving Class dilaksanakan hanya sekali pergantian kelas berjumlah 2 jam mata pelajaran mulai pukul 13.00 siang hingga pukul 14.30 siang.
Dilanjut hari rabu, Moving Class dilakukan berjumlah 8 jam mata pelajaran mulai pukul 17.15 hingga 14.30 siang dengan dilanjutkan 2 jam mata pelajaran regular hingga jam pulang sekolah.
Dibandingkan dengan hari lain, hari kamis tidak ada jam pelajaran untuk Moving Class yang dimana mulai jam 07.15 hingga pukul 16.00 sore adalah jam pelajaran reguler dengan 4 jam mata pelajaran terakhir adalah jam projek. Dan yang terakhir, hari Jum’at, berjumlah 5 jam mata pelajaran adalah full untuk jam Moving Class.
Bapak Sinsigus Tulung S.Pd atau sering dipanggil dengan Bapak Tulung oleh Siswa-siswi SMA Negeri 2 Berau adalah salah satu guru yang mengajar di Moving Class. Diketahui, jumlah kelas yang beliau ajarkan adalah berjumlah 6 kelas dengan 3 kelas diantaranya adalah Moving Class mata pelajaran biologi kelas 11.
Beliau mengungkapkan dalam persiapannya dalam mengajar mata pelajaran pilihan Biologi saat Moving Class, adalah dengan memperhatikan materi-materi yang akan diajarkan pada setiap semesternya. Seperti pada pengambilan nilai, apakah harus menggunakan praktek, praktek nya berapa kali, dan materi apa yang harus dipraktekkan.
Selain itu, bapak Sinsigus Tulung S.Pd juga mengungkapkan perbedaan antara mengajar dikelas reguler dan mengajar di Moving Class. Saat dikelas reguler, biasanya suasana kelas akan lebih tertib. Sedangkan saat Moving Class harus ditertibkan terlebih dahulu karena mungkin saja masih ada siswa yang belum masuk ke dalam kelas. Setelah kurang lebih 5 menit dan dirasa cukup tertib barulah kegiatan pembelajaran akan dilaksanakan yang dimana hal itu cukup membuang waktu.
Menurut pendapat beliau, sistem pembelajaran Moving Class ini mempunyai sisi positif dan sisi negatif nya. Mulai dari sisi positifnya, guru tidak akan merasa capek atau kelelahan untuk mendatangi kelas yang berbeda melainkan siswa yang bergerak untuk mendatangi guru mengajar. Sedangkan sisi negatifnya adalah bagi siswa, yang dimana siswa bisa terlambat entah karena jarak antara kelas pertama dan kelas selanjutnya yang cukup jauh, atau saat ada barang yang tertinggal sehingga diharuskan untuk kembali ke kelas awal padahal guru yang mengajar mata pelajaran selanjutnya sudah berada didalam kelas dan siap untuk memulai kegiatan pembelajaran.
Sisi negatif yang kedua, adalah kelas tempat dilakukannya kegiatan pembelajaran bisa kotor karena sistem Moving Class yang dimana siswa selalu berpindah tempat disetiap pergantian mata pelajarannya, yang otomatis akan ada setiap siswa-siswi yang berbeda akan keluar masuk, dan tidak merasa ada tanggung jawab untuk membersihkan karena kelas tempat kegiatan pembelajaran dilakukan bukanlah kelas mereka. Selain itu, beliau mengatakan bahwa untuk menghafal nama-nama siswa yang diajar cukup sulit karena selalu berpindah-pindah tempat duduk. “Misalkan minggu kemarin ada yang duduk di paling depan, tapi minggu ini pindah duduk di paling belakang”.
Walaupun begitu, sistem perpindahan kelas ini dirasa cukup bagus karena dengan keluar kelas untuk berpindah ke mata pelajaran selanjutnya, siswa dapat merasa sedikit lebih segar dan tidak akan merasa mengantuk karena berjalan keluar kelas.
“Hanya saja, masalahnya adalah bisa saja selama perjalanan perpindahan kelas, siswa tersebut malah berhenti dan mampir sebentar ke arah kantin.” Gurau beliau.
Bukan hanya itu, ada juga beberapa pandangan berbeda dari siswa-siswi SMA Negeri 2 Berau mengenai sistem pembelajaran ini. Ada yang menganggap bahwa sistem pembelajaran ini menyenangkan melelahkan, hingga membuat bingung karena harus berpindah-pindah kelas untuk melakukan kegiatan belajar.
“Menurut saya sendiri sistem ini bisa membuat masing-masing siswa bisa lebih mengenal siswa dari kelas lain dan menambah teman tentu saja. Hanya saja memang lumayan menguras tenaga karena terus menerus berpidah pindah tempat setiap mapelnya. Agak merepotkan juga pada saat kelas menggunakan banyak peralatan yang dikeluarkan dan harus berkemas dengan cepat saat pergantian mapel karena kelas tersebut akan dipakai untuk sesi berikutnya” komentar salah-satu siswi yang mengikuti sistem pembelajaran Moving Class di SMA Negeri 2 Berau, Kharisma Ayu Safitri dari kelas XI-C.
Komentar lain dari siswi kelas XI-B, Alisya Octa Noor Ghina yang mengatakan “Menurut saya sendiri yang baru pertama kali merasakan sistem moving class, sistem ini sangat menyenangkan karena bisa belajar dengan suasana kelas dan teman yang berbeda yang membuat saya tidak bosan. Tetapi sistem moving class ini sedikit membuat kewalahan dengan berpindah pindah kelasnya, apalagi yang pindah dari kelas depan ke belakang.”
Sistem Pembelajaran ini memang banyak mendapatkan pandangan atau komentar yang negatif karena dianggap terlalu melelahkan dan sangat merepotkan hingga membuat siswa-siswi nya kewalahan dalam mengikuti pembelajaran dengan selalu berpindah-pindah kelas untuk tempat belajar.
“Menurut saya, sistem pembelajaran moving class ini agak sedikit melelahkan karena harus berpindah kelas setiap harinya, harus beradaptasi lagi dengan suasana kelas yang berbeda dan teman teman yang baru.”
“Tapi walaupun begitu, moving class ini juga bisa membuat kita mengenal lebih banyak teman dan memperluas relasi kita. Walau awalnya merasa canggung satu sama lain, tapi pasti kita juga akan merasa terbiasa dengan hal hal baru ini. Jadi ambil yang baiknya ajaa. Semangat moving classnyaaa!!” Lanjut komentar dari Annisa Budi Rivana, siswi kelas XI-A dengan kata semangat untuk siswa-siswi yang melakukan sistem pembelajaran Moving Class ini.
Sistem Pembelajaran Moving Class yang disebut terlalu merepotkan ini memang benar adanya. Hanya saja, coba kita ambil sisi positifnya. Mendapat kenalan-kenalan baru dari kelas lain selama Moving Class, dapat merasakan belajar bersama dengan orang-orang baru. Meski awalnya sangat melelahkan, sistem pembelajaran ini lama-lama akan membuat kita terbiasa karena selalu berpindah-pindah kelas. Sekali lagi, ambil sisi positifnya saja.
Dengan adanya moving class ini diharapkan dapat melatih kemandirian, kerjasama, dan kepedulian siswa, meningkatkan efektivitas dan efesiensi waktu pembelajaran, meningkatkan kedisiplinan, dan mengoptimalkan gaya belajar siswa.
Semangat Moving Class-Nya!!!
Penulis : Hikmah A.