Masalah yang terkait tentang lingkungan salah satunya adalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hal ini marak terjadi di Kalimantan Timur, khususnya di Kabupaten Berau. Menurut data dari Dinas Kehutanan Kabupaten Berau, luas hutan di Berau mencapai 2.194.299,525 Ha (RTRW Kab. Berau 2005-2011).
Menurut laman metrotvnews, kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Berau ini telah terjadi sejak 1 Agustus hingga 10 Agustus 2023. Faktor penyebab kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh musim kemarau yang berkepanjangan dan suhu udara yang tinggi. Berdasarkan laman berauterkini, wilayah paling banyak terjadi Karhutla yakni di Kecamatan Teluk Bayur sebanyak 20 titik, Pulau Derawan 14 titik, Talisayan 8 titik, Kelay 6 titik, Segah 5 titik, dan Gunung Tabur 3 titik. Adapun luas lahan yang terbakar sebanyak 182,5 hektare.
Faktor dari Karhutla tidak hanya berasal dari alam, ada juga yang berasal dari ulah manusia yang dengan sengaja membakar hutan untuk memperluas lahan demi kepentingannya sendiri. Hal ini membuat kondisi lingkungan dan udara di Berau semakin memburuk dan dapat menyebabkan kematian. Korbannya adalah anak-anak hingga orang dewasa.
Kebakaran hutan dan lahan memiliki dampak yang berbahaya bagi manusia, yaitu:
- Adanya polusi udara berupa kabut asap
- Anak-anak hingga orang dewasa mengalami gangguan pernapasan
- Kematian yang disebabkan oleh kabut asap kebakaran
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau telah memberikan solusi dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan, yaitu dengan menggelar Program Sosialisasi, Komunikasi, Informasi, dan Edukasi tentang pencegahan serta bahaya dari kebakaran hutan dan lahan tersebut. Masyarakat dan Pemerintah dapat melakukan reboisasi (penanaman kembali hutan yang gundul), dilakukannya penghijauan, dan reklamasi hutan dan lahan untuk memulihkan kembali lahan yang telah rusak.
Kebakaran hutan dan lahan tidak hanya disebabkan oleh faktor alam tetapi juga faktor manusia yang menyebabkan kabut asap dan kematian pada manusia. Kepedulian datang dari manusia yang memiliki sikap empati. Dengan adanya program yang diberikan oleh BPBD Kabupaten Berau, masyarakat dapat menunjukkan kepeduliannya betapa pentingnya menjaga dan merawat lingkungan sekitar. Begitu pun kita, generasi muda sekarang harus tahu betapa berbahayanya kebakaran hutan dan lahan. Jadi lah generasi penerus bangsa yang dapat berpartisipasi, memiliki simpati, serta mewujudkan aksi untuk lingkungan yang rusak menjadi asri kembali.
Oleh : Naila Tasya Ramadani