Pulau Besing memiliki ketinggian rata-rata 2 meter, dengan ketinggian minimum -3 meter dan ketinggian maksimum 18 meter. Luas wilayah pulau besing adalah ±700 Ha. Potensi desa dipulau besing sangat banyak, mulai dari sektor pertanian, industry, kuliner, dan pariwisata yang menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari. Pulau besing ini dikenal sebagai habitat alami bekantan.
Mayoritas penduduk di Pulau Besing merupakan suku Berau dan menganut agama Islam. Bahasa daerah yang digunakan di Pulau Besing merupakan dialek dari bahasa Berau, yaitu bahasa Melayu-Polinesia yang digunakan di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Indonesia.
Desa ini juga digambarkan mempunyai kurang lebih 70 kepala keluarga. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa Pulau Besing adalah sebuah desa kecil dengan komunitas yang erat.
Pinggiran Sungai terdapat banyak hutan mangrove atau bakau, hutan mangrove sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem di area tersebut. Selain itu buah mangrove dijadikan beragam olahan oleh orang-orang desa seperti, sirup mangrove, dodol mangrove, dan selai mangrove yang memiliki rasa asam manis yang khas.
Di pulau ini juga banyak sekali pohon nipah, bagi teman-teman yang belum tau apa itu nipah. Nipah adalah sejenis pohon yang tumbuh didaerah pesisir dan rawa. Buahnya sering digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gula nipah dan minuman tradisional seperti tuak. Daun pohon nipah juga dapat digunakan sebagai atap rumah dan batangnya yang bisa digunakan sebagai bahan bangunan. Tapi karena pulau besing sudah termasuk desa yang modern, atap nipah sering dijadikan atap kandang atau dijual keluar daerah, dan juga daun nipah sering dijadikan sebagai tudung penutup kepala atau caping.
Di Pulau Besing terdapat banyak sekali spesies hewan yang benar-benar terjaga habitatnya. Pulau besing merupakan habitat alami bekantan (Nasalis Larvatus), bekantan yang menghuni pinggiran sungai pulau itu tercatat kurang lebih sekitar 1400 ekor.
Selain bekantan terdapat juga kaluang (Pteropus) yang tidak dapat diperkirakan jumlahnya karena sangat banyak. Diperkirakan jumlahnya mencapai ratusan ribu ekor. Juga habitat beberapa hewan Endemik lainnya, seperti Burung Elang Laut Dada Putih, Burung Enggang, Burung KingFisher, Bangau Putih, Burung Woodywoodpacker, dan banyak jenis hewan lainnya juga.
Sungai Pulau Besing merupakan habitat udang galah terbesar di Kabupaten Berau. Sungai di area kampung Pulau Besing masih sangat terjaga hingga saat ini, sehingga populasi udang galahnya masih sangat kaya, dan cara penangkapan udang galah di pulau besing dilakukan dengan cara tradisional, yang tidak mengganggu atau merusak alam maupun tempat hidup si udang galah.
Pariwisata
Pulau besing menyajikan ekowisata susur Sungai, dengan berkeliling Sungai pengunjung dapat menyaksikan langsung keindahan hutan mangrove dan berbagai spesies satwa seperti bekantan dan kaluang. Itu akan menjadi kesempatan yang bagus untuk belajar lebih banyak tentang ekosistem mangrove dan pentingnya pelestarian alam. Selain itu, berperahu menyusuri Sungai juga pasti akan memberikan suasana yang tenang dan damai, jauh dari keramaian kota.
Pulau Besing menyediakan beberapa fasilitas untuk wisatawan yaitu areal parkir, ATMs, mushola, balai pertemuan, cafetaria, kamar mandi umum, selfie area, spot foto, tempat makan, dan wifi area jadi kamu tidak perlu takut kehilangan jaringan internet.
Pulau besing ada wisata kulinernya loh, kalau main ke Pulau Besing kamu bisa memesan makanan juga bisa bawa oleh-oleh makanan khas Pulau Besing. Beberapa kuliner olahan seperti udang galah besinggang, ampal udang galah, kue kajangga, kue angka delapan, kembang goyang, keripik pisang sirup perangat (buah mangrove), selai perangat, dan kue ilat sapi.
Dari beberapa banyaknya penjelasan tentang keindahan Pulau Besing, kita sebagai wisatawan juga bertanggung jawab untuk menjaga kelestarian alam dan budaya didaerah wisata.
Berikut ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga kelestarian daerah wisata:
1. Jangan Membuang Sampah Sembarangan: Selalu bawa kembali sampahmu dan buanglah di tempat yang telah disediakan. Jangan pernah membuang sampah di alam bebas.
2. Menghargai Adat dan Budaya Lokal: Setiap daerah memiliki adat dan budaya yang unik. Sebagai wisatawan, kita harus menghargai dan menghormati adat-istiadat setempat.
3. Jangan Merusak Alam: Jangan merusak tumbuhan atau hewan, dan jangan mengambil apa pun dari alam, seperti batu, dan tanaman.
4. Mendukung Ekonomi Lokal: Belilah produk atau jasa dari masyarakat lokal. Dengan cara ini, kita bisa membantu meningkatkan ekonomi lokal dan mendukung pelestarian budaya.
5. Edukasi Diri dan Orang Lain: Belajarlah tentang pentingnya pelestarian alam dan budaya, dan bagikan pengetahuanmu kepada orang lain.
Ingat, setiap tindakan kecil bisa membuat perbedaan besar. Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian alam dan budaya kita!
Setelah menjelajahi berbagai aspek dari Desa Wisata Pulau Besing, dapat kita simpulkan bahwa daerah ini memiliki potensi wisata yang luar biasa. Dari ekowisata susur Sungai yang membuat kita dapat melihat langsung beberapa spesies satwa asli disana terutama bekantan karena Pulau Besing adalah habitat alaminya, kita dapat melihat betapa beragam dan uniknya keindahan daerah kita.
Namun, potensi ini bukan tanpa tantangan. Ada beberapa masalah yang perlu ditangani untuk memastikan keberlanjutan pariwisata di daerah ini. Oleh karena itu, penting bagi kita semua, baik pemerintah, masyarakat, maupun wisatawan, untuk berpartisipasi dalam upaya pelestarian dan pengembangan pariwisata di daerah ini.
Ke depannya, dengan manajemen yang baik dan partisipasi aktif dari semua pihak, kita dapat optimis bahwa Desa Wisata Pulau Besing akan terus berkembang dan menjadi destinasi wisata yang semakin populer, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Ini bukan hanya akan membantu meningkatkan ekonomi lokal, tetapi juga mempromosikan kekayaan budaya dan alam kita kepada dunia.
Jadi, jika Anda belum pernah mengunjungi Pulau Besing, saya sangat merekomendasikan Anda untuk mencobanya. Saya yakin Anda akan terpesona oleh keindahan dan keramahan daerah ini. Selamat berwisata, dan nikmati keindahan yang ditawarkan oleh daerah kita!
Oleh : Zeiden Jaudan