Penanganan Banjir dengan Hutan Mangrove

Share this post on:
https://images.app.goo.gl/WY98Y7ktSBMsj4ey7

  Banjir merupakan permasalahan sosial, masalah banjir yang berkelanjutan dapat menyebabkan kerugian yang cukup banyak bahkan dapat juga menimbulkan berbagai penyakit. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan cara memperhatikan curah hujan. Salah satu penyebab banjir adalah penyempitan wilayah sungai. Pembuatan rumah pada bibir Sungai merupakan titik-titik yang paling sering terendam banjir. Pemandangan ini dapat dijumpai pada Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, Kecamatan Tanjung Redeb. 

  Rumah di bantaran sungai bisa dibilang cukup banyak dikarenakan padatnya pemukiman dan tidak ada lahan untuk mendirikan tempat untuk tinggal. kurangnya lahan, melonjaknya jumlah penduduk,  naiknya harga pasar lahan. Menjadi faktor penyebab kenapa sampai sekarang masih banyak warga yang mendirikan tempat tinggal pada pinggir Sungai. Meskipun bangunan pinggir Sungai bisa dibilang sebagai bangunan liar, ternyata banyak warga yang mengungkapkan bahwa meskipun bangunan itu di pinggir Sungai, mereka tetap membayar harga sewa. Warga yang tinggal pada sekitar Sungai pasti sudah jenuh dengan permasalahan banjir, walaupun mereka sudah menggunakan rumah panggung. Tapi itu tak menutup kemungkinan untuk mereka selamat dari masalah banjir, banyak perabotan elektronik yang rusak, barang-barang yang kropos akibat tergenang banjir,barang hanyut. Maupun penyakit yang ditimbulkan seperti diare, DBD, penyakit kulit ini dapat membuat warga harus menguras kantong yang lebih dalam untuk hal itu. Bukan hanya warga yang merasa rugi, tetapi pemerintah setempat juga merasa rugi karna banyak yang warga yang mengadu keluhan mereka terhadap banjir dan meminta ganti rugi kepada pemerintah karena mereka dianggap lalai atau tidak becus karena wilayah mereka masih terendam banjir. Banyak aktifitas yang terganggu karena banjir, penurunan upah kerja  dan sebagainya.

  Pemerintah pasti memutar otak untuk mencari solusi tersebut, Berau Hj. Sri Juniarsih dan beberapa anggota TNI bergabung dengan komunitas penanaman bibit bakau. Tanaman bakau atau dengan nama latin Rhizophora ini memiliki ciri-ciri akar tunjang yang besar, flora ini tumbuh diatas lumpur. Bakau memiliki ketahanan yang tinggi karena akar nya tersebut. Tanaman ini biasanya ditanam pada pesisir untuk mencegah banjir, melindungi garis Pantai dari erosi dan bencana alam lainnya. Dalam komunitas itu ia mendapatkan beberapa informasi yang bisa menjadi solusi permasalahan yang ia cari selama ini, Bupati menghimbau kepada seluruh warga pesisir Sungai untuk bergabung komunitas itu untuk paham terhadap kondisi yang mereka alami. Dari komunitas tersebut mereka mendapatkan wawasan bahwa tanaman bakau sangat diperlukan untuk warga pesisir sungai seperti mereka, warga pesisir memerluka hutan bakau untuk mencegah permasalahan banjir tersebut.sekarang masalah banjir bukan hanya dari permasalahan air Sungai yang meluap karena sampah saja, selain karena berkurangnya luas Sungai karena pembangunan rumah warga.

https://images.app.goo.gl/C9DbysaKCQ9hKcge9

  kebijakan relokasi permukiman warga pesisir Sungai harus dilakukan, mengganti tempat tinggal mereka ke tempat yang lebih layak. Dan pinggir Sungai itu ditanamin pohon bakau agar dapat menjadi hutan Mangrove. Komunitas tersebut memiliki target untuk menanam 5.000 bibit pohon mangrove dalam waktu seminggu, seluruh anggota dan masyarakat lain yang ingin membantu proses penyebaran bibit tersebut dengan bebas dipersilahkan untuk gabung. Hutan mangrove sendiri memiliki banyak manfaat, seperti menahan air payau/asin agar tidak terjadi hantaman ombak/arus yang kuat, mencegah air naik karena pohon bakau memiliki daya serap yang tinggi, penghasil CO2 yang tinggi, banyak hewan kepiting dan ikan yang akan tinggal pada akar-akar pohon bakau.  Hutan bakau dapat menjadi sumber wisata yang menarik bagi turis asing. Sehingga dengan adanya hutan bakau ini, ekonomi dapat meningkat.

https://images.app.goo.gl/PJdgJZigvuk4AhGX6

  Teluk Semanting, Kecamatan Pulau Derawan, Kabupaten Berau, menjadi tempat wisata yang ramai dikunjungi oleh turis asing, menjadi tempat yang menarik karena Wisata Pulau Semanting menjadi icon daerah yang bersangkutan. Menjadi objek wisata yang sangat menguntungkan. Jadi harapannya kepada para warga adalah untuk tidak membangun rumah bantaran dan menjaga ekosistem yang telah diberikan lalu memanfaatkan kelebihannya.

  Diliput pada halaman pusaranmedia.com, Bupati Berau, Sri Juniarsih yang berasa di Kampung Teluk Semanting, Kecamatan Pulau Derawan, Rabu (3/5/2023).

‘’melalui  kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat bagi keberlansungan ekosistem hayati, khususnya mangrove di Teluk Semanting dan juga dapat tiingkatkan kesejahteraan sektro perikanan serta pariwisata’’. Ujar Bupati Berau saat peresmian wisata tersebut.

Oleh : Dika Yudha Pranata Kurniawanto

Share this post on:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *